Tahukah kamu jika Universitas Padjadjaran sukses jadi universitas paling favorit di Indonesia sepanjang tahun? Sebagai salah satunya universitas terbaik di Indonesia, Universitas Padjadjaran sukses memancing ketertarikan pelajar di Indonesia agar dapat tempuh pendidikan di kampus Bumi Parahyangan ini. Universitas Padjadjaran memperoleh rangking 751-800 pada penilaian QS World University Rangking 2023, dan jadi rangking ketujuh pada tingkat nasional. Pasti bisa menjadi kebanggaan tertentu untuk Quipperian yang sukses bersaing dengan beberapa puluh ribu pelajar dan memperoleh bangku untuk belajar dalam kampus yang mempunyai jumlah mahasiswa asing paling banyak ke-2 di Indonesia ini.
Kampus ini sediakan beragam fasilitas pendidikan untuk mendukung evaluasi mahasiswa, diantaranya: perpustakaan, rumah sakit gigi mulut, rumah sakit pendidikan,e-learning, pusat bahasa, pusat pelayanan basic science, dan laboratorium central. Lantas beberapa fasilitas kampus yang lain yang hendak membuat kamu nyaman sekali kuliah di sini, yakni pusat kesehatan dan kecantikan fitness bagus, stadion jati padjadjaran, bale santika, dan lain-lain.
Selain itu, Unpad termasuk juga kampus dengan kontributor figur cendekiawan paling banyak di negeri ini lho, Quipperian! Sangat banyak deretan alumni Universitas Padjadjaran sebagai figur utama di beragam bidang, seperti Achmad Roestandi dan Patrialis Besar yang dulu pernah jadi hakim Mahkamah Konstitusi. Lantas, beberapa petinggi publik seperti Pramono Anung, sampai kelompok pertunjukan seperti Ernest Prakasa, Ananda Omesh, dan ada banyak yang lain.
Fasilitas di UNPAD
1. Padjadjaran Authentication System
Atau disingkat PAUS UNPAD adalah proses aktivasi akun resmi mahasiswa UNPAD setelah memperoleh KTM saat pendaftaran ulang.
2. Student UNPAD
Yaitu website untuk mengakses informasi akademik mahasiswa berupa jadwal kuliah, transkrip nilai, absensi, pendaftaran beasiswa, KKN, seminar, dan sebagainya. Untuk login ke Student UNPAD, kamu bisa menggunakan akun PAUS UNPAD.
3. Angkutan Kampus
UNPAD punya 2 rute, yaitu rute menuju fakultas Saintek dan rute fakultas Soshum. Kalau lagi mager, kamu bisa naik Angkutan yang tersedia di gerbang masuk. Warna Angkutannya juga berbeda, nih. Warna biru melayani rute fakultas Saintek, warna kuning melayani rute fakultas Soshum, dan warna merah yang berarti sedang tidak beroperasi.
Baca Juga : Daftar 8 Sekolah Pramugari Terbaik di Indonesia
4. Jalatista
Jalatista adalah fasilitas air minum dari keran yang tersebar di beberapa titik lokasi kampus UNPAD. Fasilitas ini bertujuan untuk mengurangi sampah botol plastik. Kamu dapat mengecek keberadaan Jalatista di siat.unpad.ac.id/sarpras/jalatista.
5. Klinik Padjadjaran
Melayani mahasiswa UNPAD, karyawan UNPAD, dan masyarakat umum. Klinik Padjadjaran memiliki poli umum, poli gigi, poli kebidanan, rawat inap, radiologi, layanan ambulans, dan UGD. Psstt, klinik ini buka setiap hari lho!
Sejarah Universitas Padjadjaran (UNPAD)
Pada tahun 1950an, Bandung telah memiliki Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG), serta Fakultas Teknik dan Fakultas MIPA yang merupakan bagian dari Universitas Indonesia (UI). Namun, masyarakat di sana meminta pemerintah daerah untuk mendirikan universitas yang menyediakan berbagai disiplin ilmu. Akhirnya, tanggal 14 Oktober 1956 terbentuklah Panitia Pembentukan Universitas Negeri (PPUN) di Bandung.
PPUN kemudian melakukan rapat pada tanggal 3 Desember 1956. Rapat ini dihadiri oleh Muh. Yamin, Mr. Soenardi, Mr. Bushar Muhammad, dan beberapa tokoh masyarakat Jawa Barat lainnya. Mereka menyampaikan aspirasi rakyat Jawa Barat tentang pendirian universitas negeri di https://www.peaceactionmc.org/ Bandung kepada Pemerintah dan Presiden RI.
Aspirasi tersebut berbuah manis, UNPAD lahir pada hari Rabu 11 September 1957. Nama “Padjadjaran” diambil dari nama Kerajaan Sunda, yaitu Kerajaan Padjadjaran yang dipimpin oleh Prabu Siliwangi (1473-1513 M). Saat itu, UNPAD terdiri dari 4 fakultas:
- Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat
- Fakultas Ekonomi
- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (sekarang UPI Bandung)
- Fakultas Kedokteran
Seiring berjalannya waktu, jumlah fakultas di UNPAD mengalami peningkatan. Akan tetapi, letaknya tersebar di lokasi yang berbeda. Maka dari itu, sejak tahun 1983, UNPAD memutuskan untuk memindahkan kegiatan akademik ke kampus Jatinangor dan Dipatiukur.